Selasa, 14 September 2010

UPZ Kel. KPIK

Pemerintah Kota Padang memilih Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah Kota Padang sebagai pilot project zakat se-Kotang Padang.
"Kelurahan ini terpilih dari 104 kelurahan  berkat keberhasilan segenap masyarakat, tokoh masyarakat, RT, RW dan Kelurahan menjadi ujung tombak pemungutan zakat," kata Walikota Padang, DR. H. Fauzi Bakar, M.Si pada peresmian kantor UPTZ Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto di Masjid Raya Ikur Koto.
"Jadi kita berharap para petani secara sukarela setelah padi dipanen, zakat langsung dikeluarkan dan beritahu pengurus zakat Kelurahan untuk datang menjemput ke lokasi," katanya.
Menurut Fauzi zakat yang terkumpul digunakan untuk membantu usaha ekonomi lemah di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto seperti industri pangan rumahan makanan dan minuman untuk menambah modal dan beasiswa.
Fauzi menyerahkan satu buah unit mobil pick up kepada ketua UPTZ Masjid Raya Ikur Koto untuk kelancaran operasional pemungutan zakat di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto dan sekitanya. dengan perincian zakat yang tebagi atas zakat harta antara lain :
1. Zakat hasil sawah
2. Zakat harta untuk pegawai negri sipl yang berada di kelurahan koto panjang ikur koto
3. Zakat usaha warung atas pembagian zakat dari hasil usaha nya.
dan yang lebih utama tentang para MUZHAKI atau orang yang wajib menerima zakat yang berada di kurahan KPIK. untuk itu di harapkan kepada masyrakat yang berada di kelurahan KPIk untuk dapat membayarkan zakat nya secara iklas kapada UPZ yang mana dari zakat tersebut untuk fakir miskin di kampung kita...

Kamis, 02 September 2010

ikur koto

Arsitektur masjid di Indonesia saat ini banyak didominasi atap kubah. Padahal, sebenarnya Indonesia memiliki keragaman bentuk atap masjid yang mencirikan arsitektur tradisional suatu daerah.

Di Sumatera Barat, ternyata masih dapat ditemukan arsitektur masjid dengan bentuk atap khas dan berbeda dari arsitektur masjid di daerah lain Indonesia. Meskipun terletak di Sumatera Barat, jangan membayangkan arsitektur masjidnya bergaya arsitektur Minangkabau.

Salah satunya adalah Masjid Raya Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah Padang, masjid lama yang masih kokoh berdiri. Masjid yang diperkirakan dibangun pada 1930-an semasa penjajahan Belanda ini mengadopsi berbagai bentuk arsitektur.

Jika diperhatikan, atap tumpang pada masjid tersebut hampir mirip dengan atap masjid kuno di Jawa Tengah, seperti Masjid Kudus dan Masjid Demak, hanya saja proporsinya berbeda.

Atap Masjid Raya Ikur Koto pada dasarnya merupakan atap tumpang tiga lapis, namun lapis teratas ditinggikan dan diberi tambahan atap kubah. Pada puncak atapnya dimodifikasi menjadi bentuk segi delapan dan diberi hiasan khas Minangkabau.

Arsitektur masjid di Indonesia saat ini banyak didominasi atap kubah. Padahal, sebenarnya Indonesia memiliki keragaman bentuk atap masjid yang mencirikan arsitektur tradisional suatu daerah.

Di Sumatera Barat, ternyata masih dapat ditemukan arsitektur masjid dengan bentuk atap khas dan berbeda dari arsitektur masjid di daerah lain Indonesia. Meskipun terletak di Sumatera Barat, jangan membayangkan arsitektur masjidnya bergaya arsitektur Minangkabau.

Salah satunya adalah Masjid Raya Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah Padang, masjid lama yang masih kokoh berdiri. Masjid yang diperkirakan dibangun pada 1930-an semasa penjajahan Belanda ini mengadopsi berbagai bentuk arsitektur.

Jika diperhatikan, atap tumpang pada masjid tersebut hampir mirip dengan atap masjid kuno di Jawa Tengah, seperti Masjid Kudus dan Masjid Demak, hanya saja proporsinya berbeda.

Atap Masjid Raya Ikur Koto pada dasarnya merupakan atap tumpang tiga lapis, namun lapis teratas ditinggikan dan diberi tambahan atap kubah. Pada puncak atapnya dimodifikasi menjadi bentuk segi delapan dan diberi hiasan khas Minangkabau.Arsitektur masjid di Indonesia saat ini banyak didominasi atap kubah. Padahal, sebenarnya Indonesia memiliki keragaman bentuk atap masjid yang mencirikan arsitektur tradisional suatu daerah.

Di Sumatera Barat, ternyata masih dapat ditemukan arsitektur masjid dengan bentuk atap khas dan berbeda dari arsitektur masjid di daerah lain Indonesia. Meskipun terletak di Sumatera Barat, jangan membayangkan arsitektur masjidnya bergaya arsitektur Minangkabau.

Salah satunya adalah Masjid Raya Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah Padang, masjid lama yang masih kokoh berdiri. Masjid yang diperkirakan dibangun pada 1930-an semasa penjajahan Belanda ini mengadopsi berbagai bentuk arsitektur.

Jika diperhatikan, atap tumpang pada masjid tersebut hampir mirip dengan atap masjid kuno di Jawa Tengah, seperti Masjid Kudus dan Masjid Demak, hanya saja proporsinya berbeda.

Atap Masjid Raya Ikur Koto pada dasarnya merupakan atap tumpang tiga lapis, namun lapis teratas ditinggikan dan diberi tambahan atap kubah. Pada puncak atapnya dimodifikasi menjadi bentuk segi delapan dan diberi hiasan khas Minangkabau.

tapi sekarang ..........
terjadinya gempa pada tanggal 30092009 memberi efek yang tidak baik pada arsitektur mesijid ini sehingga terjadi kerusakan pada atap dan dinding nya.... dan salah seorang dari malaisya memberi bantuan unruk memperbaiki mesjid ini.....sehingga terjadi perubahan pada atap yang lebih mencolok....... (FOTO di ATAS)